Kamis, Juni 14, 2012

MALIN KUNDANG AND ITS GENERIC STRUCTURE


Malin kundang
Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga dipesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga itu mempunyai seorang anak yang diberi nama malin kundang. Karena kondisi keluarga mereka sangat memprihatinkan maka ayah malin memutuskan untuk pergi ke negeri sebrang.
Besar harapan malin dan ibunya, suatu hari nanti ayahnya pulang dengan membawa uang banyak yang nantinya dapat untuk membeli keperluan sehari hari. Setelah berbulan bulan lamanya ternyata ayah malin tidak kunjung datang, dan akhirnya pupuslah harapan malin kundang dan ibunya.
Setelah malin kundang beranjak dewasa, ia berfikir untuk mencari nafkah di negeri sebrang dengan harapan nantinya ketia kembali ke kampong halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Akhirnya malin kundang ikut berlayar bersama dengan seorang nahkoda kapal dagang di kampong halamannya yang sudah sukses.
Selama beradda di kapal, malin kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Malin belajar dengan tekun tentang perkapalan pada teman temannya yang lebih berpengalaman, dan akhirnya dia sangat mahir dalam hal perkapalan.
Banyak pulau sudah dikunjunginya, sampai dengan suatu hari di tengah perjalanan , tiba tiba kapal yang dinaiki malin kundang diserang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, malin segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.

Malin kundang terkatung katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar disebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, malin kundang berjalan menuju kedesa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa tersebut, malin kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat malin tedampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, malin kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi isterinya.
Setelah beberapa lama menikah, malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu malin kundang yang setiap hari menuggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri diatas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya malin kundang beserta istrinya.
Malin kundangpun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka di lengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah malin kundang.” Malin kundang, anakku,  mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk malin kundang. Tetapi kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh.”wanita tidak tau diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata malin kundang kepada ibunya. Malin kundang pura pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang camping.
” Wanita itu ibumu ?”, Tanya istri malin kundang.”tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan hartaku” sahut malin terhadap istrinya. Mendengar pernyataan dan dilakukan semena mena oleh anaknya, ibu malin kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu malin menengadahkan tanganya samba berkata “ oh tuhan kalau benar dia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu.” Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal malin kundang. Setelah itu tubuh malin kundang perlahan menjadi kaku dan lama kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.


Malin kundang

Once upon the time, there lived a family in the beach of west Sumatra. That family had a son named malin kundang. Because the condition of their family was very terrible. So the malin’s father decided to go away to across country.
Malin and his mother had a big expectation that one day his father came home with a lot of money that can be used to buy daily needs. After months, the father never came back. And finally their expectation was fade.
After Malin Kundang grew up, he thought to find money in across country with expectation when he came back to his village, he became a rich man. Finally, Malin Kundang joined to sail with perch of the merchant ship that was success in his village.
During on the ship, Malin Kundang learned much about sailing science from the experienced crew of the ship. Malin learned engrossed about shipping from his friends who had a lot of experiences. And finally, he was the master of shipping.
Banyak pulau sudah dikunjunginya, sampai dengan suatu hari di th perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki malin kundang diserang oleh bajak laut.            Many islands have been visited, up to a day on the way, suddenly Malin Kundang’s ship attacked by pirates. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laMost of the crew and people on the ship were killed by the pirates. Malin kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, malin kundang segera bersembunyi di bawah ruang kecil yang tertutup oleh kayu. Malin Kundang very lucky, he was not killed by the pirates, because when it happened, Malin Kundang hid under a small space which enclosed by the timber.
Malin kundang terkatung-katung di tengah laut hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai.Malin Kundang floated in the ocean until finally the host ship stranded on a beach. Dengan sisa tenaga yng masih ada, malin kundang berjalan meuju desa yang terdekat ke pantai. With the remaining staff, Malin Kundang walked to closest village to the beach. Sesampainya di desa tersebut malin kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut. Arriving in the village master Kundang helped by people in the village. Setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. He told the incident that happened to him. Desa tempat malin kundang terdampar adalah desa yang sangat subu     Malin Kundang marooned villages where the village was very fertile. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, malin kundang lama-kelamaan menjadi seseorang yang kaya raya. With tenacity and perseverance in working, Malin Kundang gradually became a wealthy man. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. He had many fruit merchant ships with the children of more than 100 people. Setelah menjadi kaya raya malin kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya. After becoming wealthy master Kundang married a girl to become his wife.
Setelah beberapa lama menikah, malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyaAfter some time married, Malin  and his wife make the voyage with a large and beautiful ship with the crew and a lot of bodyguards. Ibu malin kundang yang setiap hari menunggu anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan.  Malin Kundang’s mother  that every day waiting for his son, saw a very beautiful ship, went to the harbor. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. He saw two people who were standing on the deck of a ship. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya malin kundang beserta istrinya. He believed that it was her son standing with his wife.
Malin Kundang stepped down from the ship. He was greeted by his mother. Once close enough, his mother saw at the right arm dozen injured person, to more convince his mother, she was approached Malin Kundang. "Malin Kundang, my son, why did you go so long without news?he said, then hugging Malin Kundang. But Kundang immediately release her mother's arms and pushed him up to fall. "Women who do not know me, confessing as my mother said carelessly,” said Malin Kundang at his mother. Malin Kundang pretended not to recognize her mother, because of shame with her mother who is old and wearing tattered clothes. "She was your mother?” the wife of Malin Kundang asked. "No, he was just a beggar who pretended to be admitted as a mom to get my property,” Malin said to his wife. Hearing statement and treated arbitrarily by his son, the mother of Malin Kundang very angry. He did not expect him to be rebellious child. Because of mounting anger, Malin's mother tipped his hand, saying "Oh God, if he is really my son, I oath he became a stone.” Not long after the wind storm roared loud and came to destroy the Malin’s ship. After that, Malin Kundang body slowly becomes rigid and in time they finally shaped into a rock.





Questions
1.      Where did the family of Malin Kundang live?
a.      West Java
b.      North Sumatra
c.       Sumatra Island
d.      West Sumatra
e.      South Borneo
2.      What did Malin Kundang think after he grew up?
a.      He wanted to be a strong man
b.      He decided to marry with a beautiful woman
c.       He thought to find money in across country
d.      He wanted to meet his father
e.      He decided to continue his study
3.      “....he thought to find money....” the word “he” in the pharagraph 3 refers to...
a.      Malin Kundang
b.      Malin Kundang’s mother
c.       Malin’s wife
d.      The bodyguard
e.      Pirates
4.      Why did Malin Kundang was not killed by the pirates?
a.      Because he had a magic power
b.      Because Malin Kundang hid under a small space wich enclosed by the timber
c.       Because when it happened, the pirates were killed by Malin Kundang
d.      Because the pirates were scary to kill Malin Kundang
e.      Because Malin Kundang ran away
5.      What did Malin Kundang say about his mother to his wife?
a.         Beggar
b.         Destroyer
c.         My son
d.         Aproached
e.         Malin’s mother



ANSWER KEY
1.      D
2.      C
3.      A
4.      B
5.      A



GENERIC STRUCTURE

Malin kundang

TITLE
Once upon the time, there lived a family in the beach of west Sumatra. That family had a son named malin kundang. Because the condition of their family was very terrible. So the malin’s father decided to go away to across country.

ORIENTATION
Malin and his mother had a big expectation that one day his father came home with a lot of money that can be used to buy daily needs. After months, the father never came back. And finally their expectation was fade.
After Malin Kundang grew up, he thought to find money in across country with expectation when he came back to his village, he became a rich man. Finally, Malin Kundang joined to sail with perch of the merchant ship that was success in his village.
During on the ship, Malin Kundang learned much about sailing science from the experienced crew of the ship. Malin learned engrossed about shipping from his friends who had a lot of experiences. And finally, he was the master of shipping.
Banyak pulau sudah dikunjunginya, sampai dengan suatu hari di th perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki malin kundang diserang oleh bajak laut.            Many islands have been visited, up to a day on the way, suddenly Malin Kundang’s ship attacked by pirates. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laMost of the crew and people on the ship were killed by the pirates. Malin kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, malin kundang segera bersembunyi di bawah ruang kecil yang tertutup oleh kayu. Malin Kundang very lucky, he was not killed by the pirates, because when it happened, Malin Kundang hid under a small space which enclosed by the timber.

COMPLICATION
Malin kundang terkatung-katung di tengah laut hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai.Malin Kundang floated in the ocean until finally the host ship stranded on a beach. Dengan sisa tenaga yng masih ada, malin kundang berjalan meuju desa yang terdekat ke pantai. With the remaining staff, Malin Kundang walked to closest village to the beach. Sesampainya di desa tersebut malin kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut. Arriving in the village master Kundang helped by people in the village. Setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. He told the incident that happened to him. Desa tempat malin kundang terdampar adalah desa yang sangat subu      Malin Kundang marooned villages where the village was very fertile. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, malin kundang lama-kelamaan menjadi seseorang yang kaya raya. With tenacity and perseverance in working, Malin Kundang gradually became a wealthy man. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. He had many fruit merchant ships with the children of more than 100 people. Setelah menjadi kaya raya malin kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya. After becoming wealthy master Kundang married a girl to become his wife.
Setelah beberapa lama menikah, malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyaAfter some time married, Malin  and his wife make the voyage with a large and beautiful ship with the crew and a lot of bodyguards. Ibu malin kundang yang setiap hari menunggu anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan.  Malin Kundang’s mother  that every day waiting for his son, saw a very beautiful ship, went to the harbor. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. He saw two people who were standing on the deck of a ship. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya malin kundang beserta istrinya. He believed that it was her son standing with his wife.
Malin Kundang stepped down from the ship. He was greeted by his mother. Once close enough, his mother saw at the right arm dozen injured person, to more convince his mother, she was approached Malin Kundang. "Malin Kundang, my son, why did you go so long without news?he said, then hugging Malin Kundang. But Kundang immediately release her mother's arms and pushed him up to fall. "Women who do not know me, confessing as my mother said carelessly,” said Malin Kundang at his mother. Malin Kundang pretended not to recognize her mother, because of shame with her mother who is old and wearing tattered clothes. "She was your mother?” the wife of Malin Kundang asked. "No, he was just a beggar who pretended to be admitted as a mom to get my property,” Malin said to his wife. Hearing statement and treated arbitrarily by his son, the mother of Malin Kundang very angry. He did not expect him to be rebellious child. Because of mounting anger, Malin's mother tipped his hand, saying "Oh God, if he is really my son, I oath he became a stone.” Not long after the wind storm roared loud and came to destroy the Malin’s ship. After that, Malin Kundang body slowly becomes rigid and in time they finally shaped into a rock.

RESOLUTION


2 komentar:

  1. tenses dalam cerita ini masih banyak yang salah dan juga ada yang seharusnya his jadi her, she jadi he jadi mohon untuk lebih diperbaiki. terima kasih

    BalasHapus

ayo kasih komentarnya .. biar aku bisa lebih baik ... jangan lupa ,, komentarnya berupa kritikan dan pujian yang membangun ya :)