Daya Hantar
Listrik Larutan Kimia
i.
Tujuan
: untuk mengetahui sifat elektrolit
larutan kimia.
ii.
Pengantar
Teori
o PENGERTIAN LARUTAN
Suatu campuran terdiri
dari dua komponen utama, yaitu zat terlarut dan zat pelarut. Jika dari contoh
di atas zat terlarutnya adalah, gula, garam, teh, dan kopi; sedangkan zat
pelarutnya adalah air.
Suatu zat dikatakan
larutan jika campuran antara zat terlarut dan pelarutnya bersifat homogen.
Artinya tidak terdapat batas antar komponennya, sehingga tidak dapat dibedakan
lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya. Beda halnya dengan air kopi,
masih terdapat perbedaan antara keduanya, walaupun secara kasat mata, airnya
sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini juga berlaku untuk campuran antara
pasir dan air. Anda bisa menambahkan sendiri contoh-contonya. Untuk air kopi
kita menyebutnya sebagai larutan heterogen/campuran .
o PENGERTIAN LARUTAN ELEKTROLIT
Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik. Mengapa zat elektrolit dapat menghantarkan listrik? Ini erat kaitannya dengan ion-ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit (baik positif maupun negative). Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut. ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik.
Sumber
gambar: kimia.upi.edu
o BERBAGAI JENIS LARUTAN ELEKTROLIT
1. Berdasarkan
jenis larutan
A. Larutan
asam (zat yang melepas ion H+ jika dilarutkan dalam air), contohnya
adalah:
-
Asam klorida/asam
lambung : HCl
-
Asam florida : HF
-
Asam sulfat/air aki :
H2SO4
-
Asam asetat/cuka : CH3COOH
-
Asam sianida : HCN
-
Asam nitrat : HNO3
-
Asam posfat : H3PO4
-
Asam askorbat/Vit C
B. Larutan
basa (zat yang melepas ion OH- jika dilarutkan dalam air), contohnya
adalah:
-
Natrium
hidroksida/soda kaustik : NaOH
-
Calcium hidroksida :
Ca(OH)2
-
Litium hidroksida :
LiOH
-
Kalium hidroksida :
KOH
-
Barium hidroksida :
Ba(OH)2
-
Magnesium hidroksida :
Mg(OH)2
-
Aluminium hidroksida :
Al(OH)3
-
Besi (II) hidroksida :
Fe(OH)2
-
Besi (III) hidroksida
: Fe(OH)3
-
Amonium hirdoksida :
NH4OH
C. Larutan
garam (zat yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa), contohnya adalah:
-
Natrium klorida/garam
dapur : NaCl
-
Ammonium clorida : NH4Cl
-
Ammonium sulfat :
(NH4)2SO4
-
Calcium diklorida :
CaCl2
2. Berdasarkan
jenis ikatan:
-
Senyawa ion (senyawa
yang terbentuk melalui ikatan ion), contohnya adalah: NaCl, CaCl2,
AlCl3, MgF2, LiF (sebagian besar berasal dari garam)
-
Senyawa kovalen polar
(senyawa melalui ikatan kovalen yang bersifat polar/memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang besar antar atom), contohnya adalah: HCl, NaOH, H2SO4,
H3PO4, HNO3, Ba(OH)2 (berasal dari
asam dan basa)
o KEKUATAN LARUTAN ELEKTROLIT
Kekauatan larutan elektrolit erat kaitannya dengan derajat ionisasi/disosiasi . Derajat ionisasi/disosiasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat mula-mula. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
Derajat ionisasi memiliki rentang antara 0 sampai 1. Jika
derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 1 atau sama dengan 1, ini
mengindikasikan bahwa zat tersebut tergolong larutan elektrolit kuat. Artinya adalah
sebagian besar/semua zat tersebut terionisasi membentuk ion positif dan ion
negative. Hanya sebagian kecil/tidak ada zat tersebut dalam bentuk molekul
netral.
Jika derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 0, ini
mengindikasikan zat tersebut tergolong larutan elektrolit lemah. Artinya adalah
hanya sebagian kecil zat tersebut yang terionsisasi menghasilkan ion positif
dan ion negative. Sisanya masih berupa molekul netral.
Jika derajat ionisasi suatu larutan sama dengan 0, ini
mengindikasikan zat tersebut tergolong larutan non elektrolit. Artinya adalah
zat tersebut tidak mengalami ionisasi/tidak menghasilkan ion positif dan ion
negative, semuanya dalam bentuk molekul netral. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar
A : Pada larutan ini derajat ionisasinya = 1; artinya
semua larutan membentuk ion-ion (positif dan negative), tidak ada dalam bentuk
molekul netralnya. Gelembung yang dihasilkan banyak dan dapat menyalakan nyala
lampu.
Gambar
B : Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 1; artinya
sebagian besar larutan terionisasi membentuk ion positif dan ion negative,
hanya sebagian kecil dalam bentuk molekul netralnya. Walaupun masih terdapat
molekul netral, gas yang terbentuk banyak (tapi tidak sebanyak gambar A) dan
dapat menyalakan lampu.
Gambar
C : Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 0; artinya
hanya sebagian kecil yang terionsisasi membentuk ion positif dan ion negative.
Sebagian besar terdapat dalam bentuk molekul netral. Gelembung yang dihasilkan
sedikit, dan lampu tidak menyala.
Gambar
D : Pada larutan ini derajat ionisasinya
= 0; artinya tidak ada zat yang terionisasi membentuk ion positif dan ion
negative, semua zat masih dalam bentuk molekul netralnya. Tidak menghasilkan
gelembung dan lampu tidak menyala.
o PEMBAGIAN LARUTAN ELEKTROLIT
1.
Elektrolit
kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
ü Menghasilkan
banyak ion
ü Molekul
netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
ü Terionisasi
sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna
ü Jika
dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan banyak, lampu
menyala
ü Penghantar
listrik yang baik
ü Derajat
ionisasi = 1, atau mendekati 1
ü Contohnya
adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4,
HNO3, HClO4); basa kuat (NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2,
LiOH), garam NaCl
2.
Elektrolit
lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:
ü Menghasilkan
sedikit ion
ü Molekul
netral dalam larutan banyak
ü Terionisasi
hanya sebagian kecil
ü Jika
dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan sedikit, lampu
tidak menyala
ü Penghantar
listrik yang buruk
ü Derajat
ionisasi mendekati 0
ü Contohnya
adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa lemah [Al(OH)3,
NH4OH, Mg(OH)2, Be(OH)2]; garam NH4CN
3.
Larutan
non elektrolit memiliki karakteristik sebagai berikut:
ü Tidak
menghasilkan ion
ü Semua
dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
ü Tidak
terionisasi
ü Jika
dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan lampu
tidak menyala
ü Derajat
ionisasi = 0
ü Contohnya
adalah larutan gula, larutan alcohol, bensin, larutan urea.
iii.
Alat
dan Bahan
-
Alat
1.
Lampu kecil watt
2.
2 buah Kabel berukuran
30 cm
3.
Kertas karton dan
perekat
4.
3 buah Batu batre volt
5.
2 buah Kertas saringan
6.
2 buah batang carbon
sepanjang 5 cm
7.
4 buah gelas kimia
-
Bahan
1.
Larutan NaCl
2.
Larutan NaOH
3.
Larutan CH3COOH
4.
Larutan C2H5OH
iv.
Langkah
Kerja
1. Tuangkan
30 ml larutan NaCl kedalam gelas
kimia 1
2. Tuangkan
30 ml larutan NaOH kedalam gelas
kimia 2
3. Tuangkan
30 ml larutan CH3COOH kedalam gelas
kimia 3
4. Tuangkan
30 ml larutan C2H5OH kedalam gelas
kimia 4
5. Lilitkan
ujung kabel pertama ke bagian bawah lampu, biarkan ujung yang satunya lagi
terurai, lakukan juga hal ini kepada kabel kedua
6. Satukan
ketiga buah batre secara paralel dan bungkus dengan kertas karton, rekatkan
secara kuat
7. Tempelkan
lampu ke ujung batre bermuatan negatif dan ujung kabel lainnya ke ujung batre
positif. Apabila lampu menyala itu artinya peralatan dapat berfungsi dengan
baik dan percobaan dapat dilakukan
8. Ikatkan
ujung kabel 1 yang terurai kepada batang carbon 1, begitu juga ujung kabel 2
terhadap batang carbon 2
9. Masukan
kedua batang carbon kedalam larutan NaCl dalam gelas kimia 1 hingga setengah
batang carbon tercelup kedalam larutan , namun jangan sampai batang carbon 1
berkenaan dengan batang carbon 2 di dalam larutan tersebut (pisahkan antara
batang carbon 1 dan 2)
10. Amati
gelembung udara dan lampu
11. Setelah
didapat hasil pengamatan, angkat kedua batang carbon, tiriskan dan lap dengan
kertas saringan hingga tidak ada larutan NaCl yang tersisa di batang carbon
12. Masukan
kedua batang carbon kedalam larutan NaOH didalam gelas kimia 2 hingga setengah
batang carbon tercelup kedalam larutan , namun jangan sampai batang carbon 1
berkenaan dengan batang carbon 2 di dalam larutan tersebut (pisahkan antara
batang carbon 1 dan 2)
13. Amati
gelembung udara dan lampu
14. Setelah
didapat hasil pengamatan, angkat kedua batang carbon tiriskan dan lap dengan kertas
saringan hingga tidak ada larutan NaOH yang tersisa di batang carbon
15. Masukan
kedua batang carbon kedalam larutan CH3COOH didalam gelas kimia 3 hingga
setengah batang carbon tercelup kedalam larutan , namun jangan sampai batang
carbon 1 berkenaan dengan batang carbon 2 di dalam larutan tersebut (pisahkan
antara batang carbon 1 dan 2)
16. Amati
gelembung udara dan lampu
17. Setelah
didapat hasil pengamatan, angkat kedua batang carbon, tiriskan juga lap dengan
kertas saringan hingga tidak ada larutan CH3COOH yang tersisa di batang carbon
18. Masukan
kedua batang carbon kedalam larutan C2H5OH didalam gelas kimia 4 hingga
setengah batang carbon tercelup kedalam larutan , namun jangan sampai batang
carbon 1 berkenaan dengan batang carbon 2 di dalam larutan tersebut (pisahkan
antara batang carbon 1 dan 2)
19. Amati
gelembung udara dan lampu
20. Setelah
didapat hasil pengamatan, angkat kedua batang carbon, tiriskan dan lap dengan
kertas saringan hingga tidak ada larutan C2H5OH yang tersisa di batang carbon.
v.
Hasil
Pengamatan
1. Penuangan
30 ml larutan NaCl kedalam gelas
kimia 1, larutan terlihat berwarna bening namun sedikit keruh
2. Penuangan
30 ml larutan NaOH kedalam gelas
kimia 2, larutan terlihat berwarna bening namun sedikit keruh.
3. Penuangan
30 ml larutan CH3COOH kedalam gelas
kimia 3, larutan terlihat berwarna bening dan berbau khas cuka yang menyengat.
4. Penuangan
30 ml larutan C2H5OH kedalam gelas
kimia 4, larutan terlihat berwarna bening, seperti air namun memiliki bau khas
alkohol itu sendiri.
5. Pelilitan
salah satu ujung kabel terhadap lampu dilakukan dengan cara membuka kulit kabel
dan hanya melilitkan bagian dalam dari kabel itu sendiri dan di ujung kabel
yang lain dibiarkan terurai begitu saja
6. Penyatuan
ketiga buah batre secara paralel dan pembukusan ketiga batre tersebut hingga
batre berbentuk batang silinder dilakukan untuk memudahkan kita dalam melakukan
percobaan nanti, sehingga kita tidak perlu repot repot memegangi satu persatu
batre yang digunakan
7. penempelan
lampu ke ujung batre bermuatan negatif dan ujung kabel lainnya ke ujung batre
positif dilakukan untuk mengetahui apakah peralatan dapat berfungsi dengan baik
atau tidak sehingga percobaan dan langkah selanjutnya dapat dilakukan.
8. pengikatkan
ujung kabel 1 yang terurai kepada batang carbon 1, begitu juga ujung kabel 2
terhadap batang carbon 2 dilakukan dengan cara melilitkan bagian dalam kabel
tersebut ke dalam batang karbon yang digunakan.
9. Pemasukan
kedua batang carbon kedalam larutan NaCl dalam gelas kimia 1 hingga setengah
batang carbon tercelup kedalam larutan bertujuan untuk mengetahui apakah
larutan tersebut dapat menghantarkan listrik atau tidak.
10. Langkah
9 menyebabkan lampu menyala dan juga terdapat gelembung – gelembung kecil di
sekitar batang carbon yang tercelup didalam larutan.
11. Setelah
didapat hasil pengamatan, pengangkatan kedua batang carbon, penirisan dan pengelapan
batang karbon dengan kertas saringan hingga tidak ada larutan NaCl yang tersisa
di batang carbon bertujuan untuk menetralkan carbon dari larutan karena akan digunakan
lagi untuk percobaan di larutan selanjutnya.
12. Pemasukan
kedua batang carbon kedalam larutan NaOH dalam gelas kimia 2 hingga setengah
batang carbon tercelup kedalam larutan bertujuan untuk mengetahui apakah
larutan tersebut dapat menghantarkan listrik atau tidak.
13. Langkah
12 menyebabkan lampu menyala dan juga terdapat gelembung – gelembung di sekitar
batang carbon yang tercelup didalam larutan.
14. Setelah
didapat hasil pengamatan, pengangkatan kedua batang carbon, penirisan dan
pengelapan batang karbon dengan kertas saringan hingga tidak ada larutan NaOH
yang tersisa di batang carbon bertujuan untuk menetralkan carbon dari larutan
karena akan digunakan lagi untuk percobaan di larutan selanjutnya.
15. Pemasukan
kedua batang carbon kedalam larutan CH3COOH dalam gelas kimia 3 hingga setengah
batang carbon tercelup kedalam larutan bertujuan untuk mengetahui apakah
larutan tersebut dapat menghantarkan listrik atau tidak.
16. Langkah
15 menyebabkan adanya gelembung – gelembung kecil di sekitar batang carbon yang
tercelup didalam larutan namun lampu tidak menyala.
17. Setelah
didapat hasil pengamatan, pengangkatan kedua batang carbon, penirisan dan
pengelapan batang karbon dengan kertas saringan hingga tidak ada larutan CH3COOH
yang tersisa di batang carbon bertujuan untuk menetralkan carbon dari larutan
karena akan digunakan lagi untuk percobaan di larutan selanjutnya.
18. Pemasukan
kedua batang carbon kedalam larutan C2H5OH dalam gelas kimia 4 hingga setengah
batang carbon tercelup kedalam larutan bertujuan untuk mengetahui apakah
larutan tersebut dapat menghantarkan listrik atau tidak.
19. Langkah
18 menyebabkan lampu tidak menyala dan juga tidak terdapat gelembung –
gelembung kecil di sekitar batang carbon yang tercelup didalam larutan.
20. Setelah
didapat hasil pengamatan, pengangkatan kedua batang carbon, penirisan dan
pengelapan batang karbon dengan kertas saringan hingga tidak ada larutan C2H5OH
yang tersisa di batang carbon bertujuan untuk menetralkan carbon dari larutan
karena akan digunakan lagi untuk percobaan di larutan selanjutnya.
vi.
Diskusi
Pada
awal percobaan, kelompok kami terhambat melakukan percobaan karena pada saat
membuktikan lampu menyala atau tidak apabila dihantarkan arus listrik seperti
langkah ke-7, lam[u tidak menyala. Hal ini membuat kami berfikiir atas beberapa
kemungkinan kerusakan. Yang pertama adalah kerusakan lampu, yang kedua di kabel
atau yang ketiga bisa saja batu batre nya yang sudah tidak berfungsi dengan
baik. Kami tidak bisa melanjutkan percobaan karena apabila lampu tetap mati,
kami tidak bisa membuktikan bahwa larutan tersebut merupakan elektrolit dan
dapat menghantarkan arus listrik. Akhirnya kami meminjam kabel dan lampu dari
kelompok lain dan saat pengecekan dapat berjalan dengan baik (lampu menyala).
Langkah
langkah percobaan dilanjutkan dengan lancar, hingga kami dapat menyimpulkan
bahwa ada beberapa larutan yang merupakan elektrolit lemah dan kuat, bahkan ada
juga elektrolit yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena pada saat percobaan larutan
tidak dapat membuat lampu menyala dan tidak terdapat gelembung – gelembung di
dekat carbon (meskipun hanya gelembung-gelembung kecil)
Tabel
Pengamatan
Larutan
|
Lampu
|
Gas
|
Kesimpulan
|
|
Ada
|
Tidak ada
|
|||
NaCl
|
ü
|
ü
|
|
Elekrolit Kuat
|
NaOH
|
ü
|
ü
|
|
Elekrolit Kuat
|
CH3COOH
|
|
ü
|
|
Elekrolit Lemah
|
C2H5OH
|
|
|
ü
|
Bukan Elekrolit
|
vii.
Kesimpulan
Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik. Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut. ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik. Kekauatan larutan elektrolit erat kaitannya dengan derajat ionisasi/disosiasi . Derajat ionisasi/disosiasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat mula-mula.
Dapat disimpulkan bahwa derajat
ionsisasi larutan NaOH dan NaCl mendekati 1
atau sama dengan 1, ini mengindikasikan bahwa zat tersebut tergolong larutan
elektrolit kuat. Artinya adalah sebagian besar/semua zat tersebut terionisasi
membentuk ion positif dan ion negative. Hanya sebagian kecil/tidak ada zat
tersebut dalam bentuk molekul netral. Karena pada saat percobaan Gelembung
yang dihasilkan banyak dan dapat menyalakan nyala lampu.
Dapat disimpulkan
bahwa derajat ionsisasi larutan CH3COOH mendekati 0, ini mengindikasikan zat
tersebut tergolong larutan elektrolit lemah. Artinya adalah hanya sebagian
kecil zat tersebut yang terionsisasi menghasilkan ion positif dan ion negative.
Sisanya masih berupa molekul netral. Karena pada saat percobaan Gelembung
yang dihasilkan sedikit, dan lampu tidak menyala.
Sedangkan derajat ionisasi larutan C2H5OH sama dengan 0, ini
mengindikasikan zat tersebut tergolong larutan non elektrolit. Artinya adalah
zat tersebut tidak mengalami ionisasi/tidak menghasilkan ion positif dan ion
negative, semuanya dalam bentuk molekul netral. Karena pada saat percobaan Tidak menghasilkan gelembung dan lampu
tidak menyala.
viii.
Pertanyaan
dan Jawaban
-
Pertanyaan
1.
Di antara larutan yang diajukan mana
yang tergolong elektrolit kuat dan elektrolit lemah ?
2.
Mengapa larutan elektrolit bisa
menghantarkan arus listrik ?
-
Jawaban
1.
Elektrolit kuat adalah NaCl dan NaOH
sedangkan elektrolit lemah adalah CH3COOH, adapun C2H5OH bukan merupakan
elektrolit.
2. karena
larutan elektrolit memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan
tersebut. ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak
ion yang dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik.
ix.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo kasih komentarnya .. biar aku bisa lebih baik ... jangan lupa ,, komentarnya berupa kritikan dan pujian yang membangun ya :)