ARTIKEL
Ambruknya Keserakahan Mall Sampoong
Design dan Pembangunan
Sampoong departement store
dibangun tahun 1987 hingga 1989. Berlokasi di distrik
Seocho-gu, Seoul, Korea Selatan. Perubahan dilakukan oleh direktur Lee
Joon dimana fungsi bangunan yang semula perkantoran dirubah menjadi department
store. Beberapa kolom struktur dipotong sekitar 25 % agar escalator bisa
dipasang. Saat kontraktor utama menolak melakukannya, Lee memecat mereka dan
menyewa kontraktor lainnya untuk membangun bangunan tersebut. Bangunan dibuka
untuk publik 7 Juli 1990 dengan pengunjung kira-kira 40.000 orang perhari
selama 5 tahun, Bangunan ini terdiri dari sayap utara dan selatan dan
dihubungkan oleh atrium.
Lantai kelima kemudian pertama
kali direncanakan dibangun untuk arena skating dalam mematuhi peraturan zonasi
yang mencegah seluruh bangunan digunakan sebagai sebuah departemen store.
Fungsi sebagai tempat bermain sepatu roda tersebut diganti oleh pemilik gedung
menjadi food court, dengan 8 restoran masakan tradisional korea berada
di dalamnya. Arsitek dan para kontraktor yang ditunjuk untuk melakukan design
dan konstruksi tambahan lantai tersebut tidak setuju karena di khawatirkan
bagian bawah bangunan tidak dapat menahan beban. Pemilik gedung yang tidak mau
mendengar kritikan ini, Lee kembali memecat arsitek dan semua kontraktornya,
dan mencari kontraktor penggantinya sendiri.
Investigasi
Perubahan fungsi lantai lima dianggap
menjadi awal mula kesalahan pembangunan. Karena ketika makan, masyarakat Korea
duduk dengan tidak menggunakan kursi, maka pemanas ruangan ditaruh dibagian
bawah lantai. Panas yang dikeluarkan oleh pemanas ini terus menjalar ke
pilar-pilar penyangga gedung. Kemudian, getaran yang ditimbulkan oleh pendingin
bangunan juga semakin memperburuk retakan diantara pilar-pilar gedung. Kemudian
karena masyarakat korea duduk dengan tidak menggunakan kursi akhirnya dibuat
pengecorang beton yang menimbulkan extra beban tambahan yang besar. Akibat
penambahan ketebalan pelat lantai dan pendingin bangunan yang dipasang di atap,
mengakibatkan penambagan beban aktual menjadi 4x beban rencana.
Beberapa penyebab runtuhnya
bangunan hasil investigasi kondisi design dan perkembangannya serta kronologis
keruntuhan adalah
1. Pondasi
dibangun di tanah yang tidak stabil,
2. Kualitas
beton di bawah standar,
3. Diameter
kolom 60 cm dari seharunya 80 cm,
4. besi
tulangan terpasang lebih kecil dari yang seharusnya,
5. Besi
tulangan lantai dipasang 10 cm dari selimut beton atas dari yang seharusnya 5
cm sehingga mengurangi kekuatan beton pelat lantai,
6. Perubahan
yang dibuat kemudian, seperti pemotongan kolom hingga 25 % dan penambahan 1
lantai diatasnya,
7. Beban
yang berlebihan pada beton pelat lantai lima karena memiliki ketebalan yang
cukup besar,
8. Pemindahan
unit chiller AC yang melewati daerah yang tidak mampu untuk mendukung beban
chiller yang begitu besar sehingga menimbulkan kegagalan struktur atap, dan
9. Keterlambatan
penanganan atas tanda-tanda awal keruntuhan gedung.
Penyelidikan ini akhirnya mengarah
pada ditemukannya praktek korupsi besar-besaran dalam tubuh perusahaan. Akhirny Departement
Kepolisian berhasil menangkap pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas
peristiwa tersebut. Pemilik
gedung, Lee Jon, di jatuhi hukuman penjara 10,5 tahun. Putranya yang merupakan
CEO dari bangunan tersebut, Lee Han-Sang, dituntut sebagai pelaku pembunuhan
berencana dan dipenjara selama 7 tahun. Manajer gedung dipenjara selama 5-6
tahun. Penyelidikan ini akhirnya mengarah pada ditemukannya praktek korupsi
besar-besaran dalam tubuh perusahaan. Beberapa petugas kebersihan dan staff
dinyatakan bersalah karena terbukti menerima suap dari perusahaan. Pejabat kota
dan mantan kepala administrasi kota juga ditahan, karena kelalaian mereka dalam
memeriksa kelayakan bangunan dan mengizinkan penggunaan materil bangunan yang
kurang terjamin keamanannya.
Peristiwa yang terjadi di
Sampoong menuntut pemerintah untuk meninjau kembali kelayakan bangunan di
seluruh Korea Selatan. Hasilnya menunjukkan bahwa 20% bangunan dianggap tidak
aman, 80% bangunan diwajibkan melakukan perombakan bangunan besar-besaran, dan
hanya 2,5% bangunan yang dinyatakan aman untuk digunakan.
Peristiwa ini merupakan peristiwa
yang paling tragis di Korea Selatan, sehingga peristiwa itu dianggap sebagai “The
Largest Peacetime Disaster in South Korean History”. Sampoong Departement
Store yang menjadi icon kemajuan kota Seoul pada saat itu, runtuh
dalam waktu 20 detik, dengan 1.500 orang berada didalamnya. Kerugian ditaksir $
216 million. Total korban
meninggal disebutkan sebanyak 501 orang sedangkan 937 lainnya mengalami luka
berat dan ringan.
ULASAN
Seorang ahli instruktur bangunan
sangat yakin runtuhnya Sampoong Departement Store bukanlah disebabkan oleh
ledakan bom yang dilakukan oleh kelompok teroris. Karena runtuhnya bangunan
yang disebabkan oleh bahan peledak, pasti akan meninggalkan bentuk yang
berbeda. Seperti ketika terjadinya pemboman di sebuah departement store di
Oklahoma. Pada Sampoong Mall, seluruh lantai bangunan jatuh kebagian bawah
bangunan. Ahli instruktur ini terus melakukan penelitian dan percobaan untuk
menemukan alasan runtuhnya bangunan tersebut.
Pada kronologis kejadian, terdapat
beberapa kali peringatan berupa suara kerasan dan retakan retakan besar yang
ditemukan oleh petugas mall. Setelah dilaporkan kepada manager mall dan juga
arsitektur bangunan tersebut, arsitek menyarankan untuk menutup mall hingga
diketahui penyebab retakan retakan itu muncul. Namun, penutupan mall yang akan
membuat kerugian yang sangat besar untuk perusahaan itu tentu tidak disetujui
oleh direktur. Namun para petinggi di perusahaan tersebut kemudian meninggalkan
mall dengan alasan untuk berjaga-jaga. Hal tersebut sangat tidak bertanggung
jawab terhadap masyarakat.
Setelah ditemukan retakan kedua di lantai
lima, petugas mall mematikan mesin pendingin sehingga banyak pengunjung yang
mengeluh akibat kepanasan. Mana mungkin sebuah mall besar bisa mematikan
pendingin ruangan mereka ditengah kepadatan pengunjung. Namun sebetulnya Ketika manajer gedung mematikan AC satu jam sebelum
bangunan runtuh, hal ini sudah sangat terlambat untuk dilakukan. Retakan di
restoran lantai lima yang tadinya hanya sebesar kepalan tangan, telah melebar
menjadi 10 cm. Dan akhirnya seluruh bangunan-pun runtuh, menimpa
pengunjung yang terlambat menyelamatkan diri.
Pada 29 Juni, mall sampoong runtuh hanya
dalam waktu kurang lebih 20 detik. Namun 59 menit sebelum keruntuhan tersebut,
toko toko yang terdapat di dalam mall belum ditutup dan para pengunjung belum
di evakuasi. Meskipun para petinggi mall tersebut memang sudah meninggalkan
mall untuk berjaga jaga.
Hal tersebut sangat mengerikan ketika mengingat 4.000 orang masih berada
didalamnya. Dimana berapa ribu orang yang sedang berada di basement pada waktu
itu tentunya akan sulit mengetahui apa yang terjadi. Pasalnya suara keras yang
ditimbulkan dari retakan dan pecahan kaca sesaat sebelum runtuhnya bangunan
tersebut tidak terdengar hingga ke basement, dan sesaat kemudian bangunan
tersebut runtuh bahkan rata dengan tanah hanya dalam waktu sektiar 20 detik
saja. Tentunya bisa kita bayangkan begitu paniknya orang orang dan suasana yang
terjadi pada saat itu. 1.500 orang tertimbun dibawah reruntuhan bangunan, 501 nyawa
melayang dan 937 orang mengalami luka - luka. Tentunya Bencana ini menimbulkan
kerusakan yang mendalam, bukan hanya dari segi infrastruktur namun juga dari
segi kejiwaan korban, keluarga dan masyarakat kelas dunia. Kejadian ini akan
membuat citra arsitek korea menjadi buruk dan tentunya berimbas kepada
pemerintah dengan alasan kurang memperhatikan pembangunan di negaranya.
Dalam kurun waktu beberapa bulan
pemerintah Korea Selatan dapat menemukan orang yang bertanggung jawab atas
kejadian tersebut. Dan ternyata kejadian ini dapat menuntun pemerintah
menemukan praktek korupsi besar besaran yang terjadi didalam tubuh perusahaan
tersebut. Praktek korupsi yang dilakukan ada kemungkinan sudah berlangsung lama
mengingat pembangunan mall tersebut sudah berlangsung sejak lama dan didirikan
sudah sekitar 5 tahun lamanya.
Pemberian sanksi atas kelalaian dan
pelanggaran hukum di Korea Selatan bisa tergolong penanganan yang bagus.
Dilihat dari pemberian sanksi hukuman penjara terhadap direktur, CEO Perusahaan
yang merupakan anak direktur tersebut dan manager perusahaan atas
pertanggungjawaban runtuhnya mall sampoong. Bahkan terhadap petugas kebersihan
dan staff mall sampoong yang telah terbukti menerima suap dari perusahaan juga
dijatuhi hukuman penjara beberapa tahun. Hal tersebut memberitahukan kepada
kita bahwa hukum di Korea Selatan sudah ditegakan dengan baik. Kemudian
diadakannya peninjauan ulang kelayakan bangunan di Korea Selatan menandakan
bahwa pemerintah disana sangat peduli akan masyarakatnya dan tidak ingin
kejadian yang sama terulang kembali.
Menurut saya, sumber masalah dalam bencana
kali ini adalah pelanggaran integritas. Integritas yang saya artikan disini
adalah kejujuran yang merupakan salah satu prinsip dasar menjadi seorang
rekayasawan. Seorang rekayasawan yang baik tentunya tidak akan melupakan kode
etik rekayasa, ia tentunya akan bertindak sesuai aturan dan koridor kode kode
tersebut untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat dan membangun bangsa.
Pelanggaran integritas yang saya maksud adalah terjadi di beberapa orang yang
terlibat didalam kejadian ini. Pertama direktur yang merupakan pemimpin dalam
pembangunan ini sudah membohongi hati nuraninya sendiri dengan bertindak
serakah dan menutup mata akan resiko terburuk yang akan merugikan masyarakat. Ia
hanya memikirkan keuntungan pribadi tanpa mempertimbangkan hal hal penting
lainnya. Kedua adalah arsitek yang bertugas, menurut saya arsitek tersebut
seharusnya bisa mengkalkulasikan kemungkinan kemungkinan kejadian di masa
depan. Rekayasawan dalam hal ini memang bekerja untuk mempertimbangkan segala
sesuatu untuk mengurangi resiko pahit yang akan merugikan semua pihak.
Rekayasawan di dalam kasus ini tidak jujur terhadap dirinya sendiri dan
dibutakan oleh pekerjaan yang nantinya akan menghasilkan uang pendapatan untuk dirinya maupun team kerjanya.
Rekayasawan tersebut seolah membiarkan kejadian seperti itu terjadi suatu saat.
Rekayasawan juga terlalu tunduk terhadap direktur yang memang sudah terbukti
serakah dan tidak mau mempertimbangkan kondisi fakta dilapangan.
Hal lainnya yang melanggar kode etik
rekayasa adalah adanya praktek korupsi besar besaran di dalam tubuh perusahaan,
hal ini terbukti dengan penggantian bahan baku bangunan dengan bahan baku yang
lebih murah dan kurang dari standar ideal yang ditentukan. Tentu saja
penggantian bahan bahan murah ini merupakan tindakan korupsi dana.
Di
Afrika, korupsi mengakibatkan banyak negara tidak dapat berkembang dengan baik,
dan banyak masyarakatnya yang mati karena terlalu miskin. Di negara-negara
berkembang (Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Amerika Selatan), masyarakat dan
pemerintah telah menyadari bahaya korupsi, dan sudah adanya sikap untuk menolak
praktek-praktek korupsi, namun tentu saja masih membutuhkan waktu yang lama
untuk mendirikan pemerintahan bebas korupsi. Seperti kebijakan yang dulu pernah
ditetapkan oleh pemerintah China: pemusnahan satu keluarga jika salah satu
anggotanya keluarganya terbukti melakukan korupsi. Meskipun melanggar HAM,
tetapi efek jera yang ditimbulkan sangat efektif.
Sementara
itu di negara-negara maju, praktek korupsi masih tetap terjadi, namun dengan
skala yang sangat kecil. Masyarakat di negara-negara maju sangat sadar dengan
bahaya korupsi, mereka bahkan sangat peka dengan hal-hal yang berbau penyuapan
. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa setiap orang atau setiap
pemerintahan harus lebih sadar akan kebiasaan tindakan korupsi yang tidak
pernah berujung kepada hal-hal yang menguntungkan.
Ada beberapa
hal berharga dari kejadian ini yang dapat kita ambil maknanya agar kita tidak
mengalami hal yang sama dikemudian harinya. Hal pertama adalah keserakahan
adalah sesuatu yang merugikan terasa enak diawal namun lama kelamaan akan
semakin merugikan untuk diri sendiri dan orang lain. Yang kedua adalah adanya
korupsi yang dilakukan didalam pembanguan akan menyebabkan berkurangnya
kualitas dari bangunan tersebut. Yang ketiga adalah rekayasawan harus bisa
mempertahankan idealisme kerekayasawanannya untuk menjaga keselamatan rakyat
dan mencegah terjadinya hal hal yang tidak terduga. Yang ke empat adalah pujian
terhadap tindnakan pemerintah Korea Selatan yang sigap dan cerdas dalam
menghadapi masalah yang terjadi di daerahnya. Yang kelima tentunya sebagai
rekayasawan yang baik kita harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan tanpa
melakukan korupsi dalam bentuk apapun.
SUMBER :
Nama :
Ayuninda Agusandra Tanggal : 12 September 2013
NIM :16613202
Mata
Kuliah : Pengantar Rekayasa dan Desain
Fakultas :
FTSL Tugas
Ke : 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ayo kasih komentarnya .. biar aku bisa lebih baik ... jangan lupa ,, komentarnya berupa kritikan dan pujian yang membangun ya :)